|
Post by Kira Sakazaki on Oct 19, 2014 12:51:51 GMT
Scene dimulai di sebuah restoran bintang lima dimana restoran-nya baru akan memulai dinner service. Di crew area kita bisa melihat Haruna Sakazaki yang baru bekerja disini. siap2 untuk melakukan dinner service pertamanya setelah melakukan briefing. Hanya disini penampilan Haruna sangat berbeda. Dia bekerja sebagai pelayan laki-laki bernama Jiro. Rest. Manager: baiklah, Jiro! Ini malam pertamamu. Semoga sukses! Haruna Sakazaki: baik, pak!Haruna beranjak keluar crew area dan melihat Pesce Rosso sudah mulai ramai. Haruna mulai bekerja dan menghampiri seorang pasangan. Haruna Sakazaki: Good evening, My name is Jiro and I will be your waiter for tonight. Please follow me to take a seat.Continued by Al
|
|
|
Post by Al on Oct 19, 2014 13:03:00 GMT
Kemudian Alessio dan pasangannya Saraya datang ke restoran Pesce Rosso. Alessio langsung membentak Jiro:
Alessio: "Hey asshole, gua dan tunangan gua mau pesen 1 meja, cari yang paling bagus di sini, oke?"
Jiro: "Ya pak, meja anda meja nomor 3 di depan sana."
Alessio: "Good, lihai juga mata lu nyari tempat yang bagus."
Saraya: "Wait a minute, kayaknya aku kenal sama orang ini, aku pernah liat dia di Arena IWO, waktu itu dia sama si Kira Sakazaki."
Jiro: "Maaf nona, aku ini hanya pelayan di sini, aku tidak tau apa maksud nona."
Alessio: "Mungkin kamu salah liat, sayang."
Saraya: "Whatever, yuk ke meja"
Kemudian mereka duduk di meja nomor 3.
Kira Sakazaki
|
|
|
Post by Kira Sakazaki on Oct 19, 2014 13:17:38 GMT
Jiro merasa kaget karena dia berhadapan dengan tamu yang kasar. Haruna Sakazaki: B-b-baik, pak!Alessio dan Saraya duduk di meja masing2. Haruna membuka napkin yg ada di meja dan membeberkannya. Haruna Sakazaki: Ini daftar menunya, tuan dan nyonya. Dan biar kami sarankan untuk appetizer, chef recomended disini adalah Risotto.Jiro menatap Alessio dan melayangkan senyuman-nya. Kemudian dia beralih ke Saraya. Mereka saling menatap lama sekali seolah mereka sudah saling mengenal. Saraya kemudian buru2 mengalihkan pandangan dan kembali menatap Alessio .
|
|
|
Post by Al on Oct 19, 2014 13:28:14 GMT
Alessio kaget karena makanan favoritnya tidak ada di menu
Alessio: "Hey Jiro, gua pesen satu Risotto, kamu mau apa, sayang?"
Saraya: "Sama deh."
Alessio: "Yaudah, jadi 2, Jir."
Jiro: "Oke, minumnya apa tuan?"
Alessio: "Gua dan tunangan gua minum air putih aja, kami jaga kesehatan."
Jiro: "Baiklah, mohon tunggu sebentar tuan."
Alessio: "Ya, cepetan jangan lama-lama lu, ntar gua keburu masuk angin."
Jiro pergi ke belakang dan menyiapkan pesanan mereka.
Saraya: "Sayang, nanti di rumah kita langsung ngeseks ya, aku udah horny banget."
Alessio: "Tanpa kamu minta pun, aku pasti melakukannya, sayang. Sekalian aku juga mau minum susu kamu."
Saraya: "Kamu makin nakal aja, sayang."
Alessio: "Hahaha. *sambil mencolek dagu Saraya*"
Kira Sakazaki
|
|
|
Post by Kira Sakazaki on Oct 19, 2014 13:39:04 GMT
Haruna Sakazaki: Baiklah, 2 risotto akan segera datang.Jiro langsung membalikan goblet di mejanya. Kemudian dia menuangkan air dingin di pitcher yang ia bawa kedalam gobletnya. Kemudian dia pergi ke dapur untuk menyampaikan pesanan-nya. Haruna Sakazaki: Dua risotto.Jiro kemudian membalikkan badannya dan melihat pasangan Alessio dan Saraya, terutama pada Saraya. Dia seperti mengenali wanita itu tapi dia berkelakuan 180 dengan wanita yang dia kenal. Haruna Sakazaki: Apa dia.... kenapa? Kenapa kamu..... oh, gak mungkin. Dia itu pasti orang lain. Tapi.... kenapa hatiku berdebar2 saat didekat dia?
|
|
|
Post by Al on Oct 19, 2014 14:05:26 GMT
Jiro datang dengan membawa pesanan mereka. Saraya dan Jiro saling bertatapan lagi, kali ini Jiro seperti betul-betul mengenal wanita itu, tapi dia belum ingat dia siapa. Alessio tampaknya tidak memperhatikan mereka berdua karena sibuk menikmati pertunjukan musik jazz di restoran tersebut. Tapi kemudian dia melihat Saraya dan Jiro yang tampak bengong:
Alessio: "Hey, jangan bengong, taro makanannya di meja."
Jiro: "Oh maaf tuan. *meletakkan makanan*"
Alessio: "Sayang, yuk makan."
Saraya: "Kayaknya pelayan barusan naksir sama aku deh, tiap dia datang ke sini dia terus menerus menatapku."
Alessio: "Apa?! dia suka sama kamu? perlu dihajar itu orang!."
Alessio yang terbakar cemburu langsung menghampiri Jiro dan mau memukulnya. Tapi Alessio kaget karena Jiro mengeluarkan teriakan wanitanya dan menahan tinjuannya.
Alessio: "Kau perempuan?"
Jiro tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian Saraya menghampiri mereka...
Kira Sakazaki
|
|
|
Post by Kira Sakazaki on Oct 19, 2014 14:27:08 GMT
Saraya: Kamu denger ya, jangan tatap aku pakai tatapan menjijikan kamu itu. Kamu cuman pelayan kecil biasa dan kamu gak berhak natap keseksian aku. Kamu ngerti?Jiro mengangguk tanpa berkata apapun sementara Alessio mengambil tangan Saraya untuk kembali ke mejanya. Di perjalanan, Saraya menoleh ke Jiro dan menggelengkan kepala sambil menggerakkan bibirnya seolah dia berkata "I'm sorry!" Jiro pun kembali ke meja mereka untuk mengambil piring kotor sambil menawarkan mereka main course. Haruna Sakazaki: Apa tuan dan nyonya sudah siap dengan makanan utama-nya? Kami memiliki berbagai macam steak, tapi malam ini yang spesialnya adalah Beef Stroganoff.kali ini Jiro lebih sering menatap Alessio dan tidak sekalipun menatap Saraya, sementara itu Saraya menuliskan sesuatu diatas kertas dan langsung memasukan kertas itu ke tasnya.
|
|
|
Post by Al on Oct 19, 2014 23:22:53 GMT
Alessio: "Nggak nggak, gua dan tunangan gua mau langsung pulang aja."
Saraya: "Tapi sayang, boleh nggak kita di sini dulu, aku mau nonton pertunjukan musik jazz itu, di rumah juga ngga ada kerjaan kan."
Alessio: "Ssshh, yaudah deh, kalau kamu yang minta aku pasti nggak bakal bisa nolak, sayang. Yaudah, Jir, bawain Beef Stroganoff-nya."
Jiro: "Baik, tuan."
Kira Sakazaki
|
|
|
Post by Kira Sakazaki on Oct 20, 2014 0:41:15 GMT
Jiro langsung pergi ke dapur untuk memberikan pesanan mereka ke chef. Setelah makanan-nya jadi, dia langsung memberikan pesanan-nya. Tanpa berkata panjang, Jiro langsung meninggalkan mereka berdua. 15 menit kemudian, mereka sudah selesai makan dan Saraya mengangkat tangan dan menjentikkan jari kepada Jiro. Jiro langsung pergi menghampiri mereka. Haruna Sakazaki: Ada yang bisa saya bantu, nona? Saraya: Jiro-san, bawakan kami bill-nya. Kami sudah selesai.Haruna Sakazaki: Baik, nona!Jiro langsung pergi ke meja kasir untuk mengambil bill mereka. Kemudian Jiro kembali lagi ke meja mereka dan memberikan-nya pada Saraya. Saraya langsung mengeluarkan dompet dan memberikan kartu kredit bersamaan dengan secarik kertas yang ia tulis barusan. Jiro pun kebingungan dengan kertas yang ia terima. Ia pun menatap Saraya kembali dan Saraya tampak membantingkan kepalanya ke samping, seolah menyuruh Jiro untuk segera meninggalkan dia dan Alessio. Saraya pun kembali menatap Alessio dan tersenyum padanya.
|
|
|
Post by Al on Oct 20, 2014 9:02:07 GMT
Alessio membalas senyum Saraya.
Alessio: "Kenapa kamu senyum-senyum gitu, sayang? Yuk, lanjut nonton pertunjukan Jazz-nya."
Saraya: "Enggak apa-apa kok, sayang. Hmm kita pulang sekarang aja yuk."
Alessio: "Apa, tapi tadi kamu bilang mau nonton Jazz dulu."
Saraya: "Mood aku udah hilang nih."
Alessio: "Yaudah, yuk. I'll do anything for my queen."
Saraya: "Thanks, babe."
Jiro melihat mereka dari dekat kasir...
Kira Sakazaki
|
|
|
Post by Kira Sakazaki on Oct 20, 2014 9:53:54 GMT
Haruna Sakazaki: Selamat malam, semoga harimu menyenangkan!
Jiro melihat mereka dari kejauhan akan meninggalkan restoran. tiba-tiba Saraya membalikkan badannya sambil menunjuk kertas yang ia berikan dan menempelkan kedua tangan-nya. seolah dia berkata "Open it, please!" Alessio dan Saraya pun sudah meninggalkan restoran, dan disaat itu Jiro membuka kertas yang Saraya berikan. dia kaget karena Saraya memberi pesan dalam bahasa Jepang.
Haruna Sakazaki: Ta-su..... Tasukete? Kenapa dia tulis ini dalam bahasa Jepang? dan kenapa dia minta bantuan aku? dia keliatan baik-baik aja.... dan kenapa setelah aku lihat pesan ini.....hati aku jadi gak karuan?
Haruna jadi teringat momen dia saat bersama sahabatnya, Britani Knight di waktu dulu.
Adegan kembali ke masa sekarang saat kita bisa melihat Haruna mulai menitikkan air mata. adegan pun kembali ke masa lalu.
Adegan kembali lagi ke masa sekarang. Jiro masih menatap kertas itu dan entah kenapa seolah2 ikatan-nya dengan sahabatnya, Britani kembali muncul saat melihat Saraya.
Haruna Sakazaki: ......apa dia itu memang...... Britani?
Scene pun berakhir
-END-
|
|